Eh, siapa sih malam itu?
Seorang putri yang gemar memahat rindu, atau pangeran yang selalu bergumul dengan kalbu?
Nyatakah dia, dengan sinar bulan di dadanya dan bintang-bintang bertebaran di senyumnya? ataukah dia tidak lebih dari bualan imajinasi sang perindu asmara?
Tak pernah kuperhatikan betul, tapi dia selalu saja hadir dengan olok-oloknya akan kesepian, dan gurauannya tentang kerinduan.. seolah-olah dia lah yang paling mengerti apa itu arti kedamaian..
Atau begini saja, akan kupanjat atap rumahku malam ini, kuteriakkan nama malam itu, kubawa dia turun dan kuhabisi dia dengan rasa pensaran atas pertanyaan2ku tentang malam..
Maaf malam,,, malam ini bukan malammu untuk mengolokku lagi..
Bersiaplah malam... Aku disini, memanggilmu...
-d-
