Thursday, December 10, 2009

Titik terendah..




Saat kita berada di titik terendah.. saat itu lah kita menjadi sangat lemah.. berjalan tanpa arah.. dan sangat riskan berbuat salah..

Titik terendah adalah suatu masa dimana segalanya terasa sangat susah.. sangat tidak adil, sangat berantakan.. Satu persatu masalah berdatangan, tanpa satu pun petunjuk yang bisa kita lihat dengan jelas, tentang bagaimana cara melewatinya..

Dari kecil sering aku terpaksa berhadapan dan jatuh di titik terendah. hidupku sederhana saja sebenarnya.. tapi kesederhanaan dalam hidupku, adalah sebuah komplikasi.. Komplikasi yang sering membuatku jatuh dalam jurang kecemasan, lembah ketakutan.. jatuh dan susah untuk kembali berdiri, itulah aku dan titik terendahku..

Sudah begitu, saat aku berada di titik terendah, aku pun banyak melakukan salah-salah langkah, salah langkah yang pada akhirnya membuatku terjatuh semakin jauh, tertatih-tatih menahan perih. Apa lagi yang bisa kukatakan, titik terendahku selalu membutakan mataku, menutup pikiranku, menghapus akalku.. benar dan salah menjadi sangat tak terarah, tidak jelas mana yang hitam, mana yang putih, mana baik, mana buruk.. Yang ada hanya kecemasan dan usaha membabi buta tak jelas arah, untuk bisa keluar dari titik terendah..

Every mistake has its own consequences..


Aku terbiasa beradaptasi dengan konsekuensi kesalahan2 yang aku lakukan.. dan aku selalu bisa membayar segala salahku dengan kompensasi setimpal. tapi semakin kesini, semakin aku tau, bahwa cobaan yang aku hadapi semakin besar.. semakin besar. dan semakin besar pula kemungkinanku untuk jatuh kembali ke titik itu, titik terendah.

I do mistakes, some of them are reasonable, but there are few of them, that are just so intolerable.


Sebenarnya aku merasa tersanjung.. dengan segala cobaan yang aku hadapi sekarang, dengan segala kesalahan yang telah aku lakukan selama ini.. Tersanjung karena Tuhan begitu yakin pada diriku.. begitu yakin aku cukup kuat untuk menghadapi segala cobaan yang Dia berikan, dan begitu yakin aku cukup mampu untuk membayar apapun kesalahan yang telah aku perbuat.. (which is maybe why He let me to make those mistakes in the first place)..

This time, i do really need miracles..


Mungkin ini sebuah peringatan..yang aku hadapin ini sungguh sebuah pengingat.. Bahwa keajaiban itu sungguh masih ada.. sebelum aku asyik dengan duniaku sekarang, i used to believe that miracle exists.. Tapi kemudian aku terlalu yakin dengan logika dan wawasan yang aku miliki, bahwa segalanya haruslah bisa diterima dengan logika dan akal sehat,,i guess i'm just too proud of myself.. lalu aku tidak percaya lagi bahwa keajaiban itu ada..

Ya inilah, God's calling. Dia sedang mengingatkanku, bahwa hei denta, keajaiban itu masih ada lho, dan kamu adalah salah satu dari 6 milyar manusia di bumi ini, yang butuh itu. dan keajaiban itu datang dari Aku, Tuhanmu..

Ahh, sungguh ajaib kehidupan ini. Tuhan, maafkan aku, aku belum pernah menjadi hambamu yang baik seutuhnya.. Now im answering Your call..

Kalau dibiarkan, titik terendah ini benar2 bisa memporak porandakan hidupku.. tapi as ive been told, orang sukses adalah orang yang bisa mengendalikan suasana hatinya, moodnya, atau apapun itu istilahnya.. and here i am, trying my best to control my mood.. my feeling.. Jangan kaget kalau aku masih bisa tersenyum di balik galauku.. atau tertawa dibalik rintihanku.. it's just soooo mee.. and am so proud of that..


Aku dan kesalahan2ku, aku dan titik terendahku..



ps. please no more stupid mistakes Denta..those mistakes are just too painful,,too unacceptable.. unreasonable..

ps. dan semoga semua ini bisa aku lewati dengan baik.. keajaiban, bangunkan aku dari keacuhanku, dari ketidak tahuanku, dan ketidak tentu arahku..